![]() |
Ilustrasi: Hastag #TenggelamkanDemokrat trending topik media sosial twitter. |
Diketahui, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik menulis dalam tweetnya mengenai pembubaran FPI yang membayakan hak konstitusional warga negara.
"FPI tak pernah jadi pemilih #Demokrat--tdk di Pilkada 2017 maupun Pileg 2019. Tp dukungan bukan soalnya. Bagi kami, cara pemerintah menggebuk FPI membahayakan hak2 konstitusional semua warga negara. Demi #demokrasi & hak asasi manusia, cara itu kami tolak!" (@RachlanNashidik)," tulis Rachlan.
Tweet Rachlan yang ditulis pada Minggu 3 Januari 2021 itu langsung diserang dengan #TenggelamkanDemokrat. Bahkan, Tagar tersebut menjadi trending topik. Namun, banyak warganet menyebut bahwa serangan dilakukan oleh pemerintah yang tidak ingin mendengar kritik.
"Tagar robot #TenggelamkanDemokrat muncul. Itu tandanya ada yg sedang terusik. Krn pak @RachlanNashidik lgi vocal," tulis akun @RezaAuliaAkbar5.
"Gua mau ikut naikin tagar ini #TenggelamkanDemokrat tapi gua mau tanya kenapa? Ada apa? Apa demokrat akhir2 ini kritis mengritik pemerintah! Shg buzzer istana hrs turun mengkonter kenaikan pamor demokrat? Rakyat sdh cerdas & tau siapa yg buat tagar ini & rakyat sdh tau tujuannya," @aku_indonesia.
"what #TenggelamkanDemokrat Sementara yang ugal-ugalan ngurus negara kalian... Kami beri masukan kalian anggap perlawanan Kami hadir guna berkontribusi kalian bilang minta jatah mentri Hey kalian para buzzerRP RAKYAT TIDAK BODOH SEPERTI KALIAN #TenggelamkanDemokrat," cuit akun @AndiAndis6 yang merupakan pengurus DPP Partai Demokrat.
Editor : Anita
0 Comments
Coment and Share ✍️
Emoji